Bertanya Tak Selalu Bertatap Muka




Waktu itu pukul 09:17 WIB. Sedikit terlambat dari rencana awal. Pengen-nya sih tepat pukul 11:00 WIB, sudah ada di rumah. Artinya aku hanya mengambil paket 2 jam. Suasana ruangan luas lantai 2 terasa nyaman, dengan tidak adanya suara bising dari Mini Speaker yang terpasang di setiap komputer yang berbaris rapi di tepi dinding hingga membentuk huruf “L”. Wajarlah jam segini para penghuninya masih di kurung di sekolahhan.

Ku pilih komputer paling ujung, tempat yang mungkin telah menjadi favoritku. Menekan tombol power pada CPU, menunggu sejenak sampai komputer berada dalam kondisi Standby. Login Billing (Billing adalah suatu software untuk mempermudah kalkulasi pembayaran rental komputer). Lalu ku hubungkan Flashdisk-ku (FDD) ke CPU. Itu manjadi sebuah kebiasaan sebelum aku mulai mengoprasikannya.

“Teng Tong.”  Suara Sytem khas Window 7 ini mengejutkanku. Ku lihat di layar Monitor ada sebuah Notice peringatan bertuliskan kalimat dalam Bahasa Inggris yang entah apa maksudnya.

Intinya mungkin FDD-ku minta di Format. Karena di akhir Notice itu ada tombol  bertuliskan “Format disk” dan “Cancel”. Aku langsung Klik Tulisan Cancel itu, menolak memformat FDD-ku. Mengingat ada file penting didalamnya.

Sebelumnya juga aku berniat untuk menghapus beberapa data dari FDD-ku dan membuat salinannya. Hanya saja belum ada waktu yang tepat dan kini dia yang minta duluan di Format. Mana waktunya tidak pas lagi.

Aku mencoba memperbaiki posisi FDD-ku kalau-kalau saja posisinya kurang pas atau lubang USB-nya rusak. Namun hasilnya sama saja, FDD-ku tetep minta di Format.

“Perasaan kemarin masih bisa deh?”. Pikirku.

Aku mulai panik. Masalahnya di dalam FDD-ku itu tersimpan File penting  yang harus segera di selasaikan, Mana DL-nya mepet banget lagi. Pasti gak bakal sempat untuk memulai  kembali semuanya dari awal. Andai saja kemarin dibuat Copy-annya.

Dalam pikiranku sempat beniat untuk bertanya ke Op Warnet (Operator Warung Internet) dan meminta bantuannya. Pasti hal seperti ini bukan perkara sulit baginya. Ketika tekadku sudah bulat untuk bertanya, seluruh tubuhku sudah hampir terangkat untuk melangkah.

“Ah.. Itu percuma saja.” Batinku.

Aku batalkan niatku tadi. Aku terlalu takut, takut mendengar kata “TIDAK BISA” atau “FDD-nya SUDAH RUSAK.” Kalau sudah begitu, sama aja aku harus memulai semuanya dari awal. (Istilah pribahasanya : kalah sebelum berperang). Padahal kita tak pernah tau apa yang akan terjadi setelah bertanya. Ada dua pilihan (jawaban : tau/tidak tau, Ya/Tidak) tergantung orang yang akan menjawabnya dan selalu ada satu jalan tengah untuk membantu menyelesaikan, entah itu saran yang akan di berikan atau apapun yang membuat pikiran kita menjadi lebih tenang.

Ide lain kembali muncul. Kali ini aku bermaksud untuk menanyakan masalah ini kepada temanku, pasti dia tau solusinya. Karena dia lulusan TKJ di sekolahnya dulu. Tapi sayangnya Handphon-ku ketinggalan.

Aku malah bingung sendiri, tubuhku berasa lemas, pikiranku kacau. Membayangkan File pentingku harus hilang selamanya. Dan akibatnya pasti rekan kerjaku tak akan percaya lagi padaku. Soalnya aku sudah janji nanti sore siap dikirim. Sungguh pekerjaan sulit untuk mengembalikan kepercayaan seseorang.

Perlahan aku pegang mouse komputer, menggerak –gerakkan kursor masuk ke Internet Browser. Mengetikkan kalimat : “Cara Memperbaiki FDD yang minta di Format.” Enter.

Jreng... Jreng.. Jreng

Semangatku kembali, rasa lemas tubuhku tak ada lagi. Dilihat dalam layar Monitor berbaris rapi solusi yang dari tadi aku cari. Pulluhan, ratusan bahkan ribuan artikel berjajar rapi dengan judul yang hampir sama semua.

Dengan penuh rasa percaya diri, semangat yang membakar, aku mencoba semua tips & trik yang ada. Satu, dua gagal. Tiga, empat sama juga. Lima enam apalagi. Aku terus mencoba terus dan terus. Berharap FDD-ku  bisa di buka kembali. Menit-menit waktu terus bertambah. Hasilnya masih sama saja. Rasa putus ada mulai menggoda. Menggugurkan semangat yang tadi membara.

Entah artikel yang ke berapa yang kini sedang aku baca. Aku mengikuti intruksinya: “klik kanan pada My Computer - Klik Manage - klik Disk Management - Klik kanan pada drive flahsdisk anda - klik format - pilih format FAT32 - Ok.”

“Yes,, berhasil.” Aku mengayunkan kedua tanganku kebelakang dengan telapak tangan yang mengepal. Karena apa yang di ceritakan dalam artikel tersebut berhasil aku ikut sendiri hingga tahap akhir. Lalu aku coba membuka FDD-ku. Dan yap.. FDD-ku bisa di buka. Tapi data-nya hilang semua. Mataku terbuka lebar saat melihat tak ada satu folder-pun tersisa di dalamnya. Bingung bercampur kaget. Hilang sudah data pentingku.

 “Itu sama saja dengan mem-formatnya.” Gumammku. Sebuah tindakan yang aku hindari sejak awal kini terjalankan juga.

 Ada rasa kecewa aku mengikuti  tips & trik Barusan. Memang sih ada kata Format di dalamnya, aku tidak curiga sedikit pun. Mungkin itu diperlukan supaya FDD-nya bisa dibuka. Eh.. malah semua dataku ikut hilang. Meskipun FDD-nya sudah normal seperti biasa.

Aku kembali melakukan hal yang sama, masuk ke Internet Browser mencari solusi dari masalah baru ini. Ku tulis dalam kotak pencarian  Google : “Cara Mengembalikan Data Yang  Ter-Format.” Enter.

Kurang dari 1 menit setelah menekan tombol Enter, deretan artikel muncul di dalam layar Monitor. Ku buka satu persatu artikel yang berjajar rapih itu. Ku baca setiap kalimatnya, ku ikuti setiap langkah-langkahnya. satu dua atikel hasilnya tak sesuai dengan yang di ceritakan. Billing sudah hampir sekarat. Panik. Terburu-buru di kejar waktu yang tersisa kurang dari 30 menit lagi.

Jacpot!

Aku menemukan sebuah artikel yang kelihatannya simpel untuk di pelajari. Ku unduh Sofware yang disarankan, lalu mengikuti intruksi yang di jelasakan. Kulihat biling sekali lagi. 15 menit. Sementara proses loading recovery  masih belum selesai.

Hening...

“Hore...” Teriakan keceriaan kembali terdengar. Ketika aku berhasil melewati proses pengembalian data. "Okelah sisanya di lanjut besok lagi." Lanjutku.

****



Cerita ini terinspirasi dari fitur #AskBNI yang resmi diluncurkan pada tanggal 2 Desember 2015 oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Dengan batuan fitur baru ini  nasabah /pun calon nasabah bisa dengan mudah memperoleh informasi seputar Bank BNI. Hanya dengan menjadi followers twiter Bank BNI di akun @BNI46 kemudian mengirim Direct Message (pesan langsung) ke akun tersebut dengan menyertakan hashtag  #AskBNI. Maka tak ada lagi alasan untuk malu bertanya.



Link ; http://www.bni.co.id/id-id/BNIPromo/BNIPromo17.aspx


Sumber gambar : @BNI46, lowongankerja-terbaru2016.blogspot.co.id

Post a Comment

0 Comments